MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

A. LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
  • Adanya Restorasi Meiji (Ingin memperbaiki Negara Jepang)
  • Semboyan Hakko-Ichi-U
  • Kebutuhan INDUSTRI
  • Kemenangan melawan Rusia
  • Faktor Geografis sebagai Negara kepulauan
Tujuan Kedatangan Jepang ke Indonesia :
  • Memenuhi kebutuhan indusrti
  • Memenuhi kebutuhan militer
Jepang datang ke Indonesia pada tanggal 24 Januari 1945, Usaha yang dilakukan Jepang untuk merebut Indonesia dilakuakn dengan menyerbu Instalasi penting seperti di Tarakan, Balikpapan, Manado, Maluku, Palembang dan Banjarmasin. Penyerbuan terhadapa Jawa dilakukan dari tiga arah, yaitu dari utara (Kalimantan), dari barat (Sumatra) dan dari timur (Sulawesi, Bali). Akhirnya dengan cara ini pasukan Jepang dipimpin oleh pimpinan Jendral Imamura berhasil mendarat di Banten, Eretan dan Kragan.



Pasukan Belanda di Indonesia ternyata tidak mampu menahan serangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1945 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Penyerahan kekuasaan oleh Letjen Ter Pooten sebagai panglima tentara Belanda disaksiakn oleh Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pihak Jepang diwakili oleh Jendral Histosyi Imamura.

Setelah menguasai Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah pertahanan, antar lain :

  1. Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura di bawah komando Angkatan Darat (Rikugun) yang berpusat di Jakarta (pada waktu itu di Batavia)
  2. Wilayah II, meliputi seluruh Sumatra dan Kepulauan di sekitarnya di bawah komando angkatan Darat (Rikugun) yang berpusat di Bukuttinggi)
  3. Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, dibawah komando Angkatan Laut (Kaigun) yang berpusat di Makasar.

Kedatangan Jepang disambut gembira karena kedatangannya membawa propaganda akan membebaskan bangsa Asia dari belenggu penjajahan Barat.

Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang hendak membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia, di setiap kesempatan selalu memberikan pernyataan seperti berikut:
  1. Indonesia – Nippon dalam kedudukan yang sama (Sederajat)
  2. Jepang saudara tua bangsa Indonesia.
  3. Jepang akan memimpin Asia untuk membangun Asia Timur Raya.
  4. Bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya Boleh dikibarkan, dinyayikan berdampingan dengan Bendera Jepang Hinomaru dan lagu Kebagngsaan Jepang Kimigayo.

B. PEMERASAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

Pemenuhan kebutuhan Perang Asia Timur Raya, Jepang memeras sumber-sumber alam yang ada di Indonesia. Sumber bahan mentah dimanfaatkan untuk industri perang. Bahan makanan untuk persediaan makan prajurit Jepang. Usaha-usaha Jepang memeras sumber daya alam di Indonesia dianatanya sebagai berikut :
  1. Hasil pertanian dan peternakan sebagian harus diserahkan kepada pemerintah Jepang.
  2. Semua hasil tambang, hutan, dan perkebunan diangkut ke Jepang.
  3. Banyak tanah pertanian dipakai untuk erkebunan jarak sebagai bahan baku minyak pelumas.

C. PEMERASAN SUMBER TENAGA MANUSIA INDONESIA

Pemerasan sumber tenaga manusia Indonesia dilakukan melalui kegiatan berikut ini.
  1. Romusha adalah kerja paksa tanpa upah, misalnya membuat gua-gua perlindungan , jembatan jalan maupun lapangan udara.
  2. Kinrohosi Adalah wajib kerja tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti pamong desa dan pegawai rendahan (sifatnya ebih halus)
  3. Wajib Militer guna menghadapi ancaman sekutu yang hendak meliputi kegiatan berikut :
    • Seinendan, dibentuk pada tanggal 9 Maret 1939. Anggotanya terdiri dari pemuda usia 14 sampai 22 tahun. Mereka disebut Barisan Pemuda.
    • Keibodan, dibentuk pada tanggal 29 April 1943. Anggotanya terdiri dari pemuda usia 23 sampai 25 tahun, sebagai pembantu polisi.
    • Fujinkai, dibetuk bulan Agustus 1943, Anggotanya terdiri dari waniata usia 15 tahun ke atas. Mereka disebut Barisan Wanita.
    • Gakutotai, merupakan Barisan Pelajar.
    • Heiho
    • Peta
    • Jawa Hokokai
    • Sisyintai

D. PERGERAKAN ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Gerakan Tiga A

Gerakan ini dibentuk bulan April 1942. Ketuanya adalah Mr. Syamsudin. Organisasi ini diharpkan dapat menggerakan massa rakyat untuk mendukung Jepang dalam melawan sekutu. Krena masyarakat tahu maksud yang terkandung di balik propaganda tersebut, gerakan Tiga A tidak mencapai tujuannya dan gerakan ini dibubarkan.

Putera (Pusat Tenaga Rakyat)

Pergerakan ini didirikan pada bulan Agustus 1942 yang dipimpin oleh 4 Serangkai. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansur. Organisasi ini dimaksudkan sebagai pengganti gerakan Tiga A. Organisasi ini dibubarkan karena banyaknya tokoh nasional yang terlibat dalam gerakan ini, sehingga pemerintah Jepang khawatir.

Chuo Sangi In (Badan Pertimbangan)

Badan ini berdiri pada tanggal 5 September 1943 atas anjuran Jendral Tojo, Perdana Menteri Jepang. Anggotanya berjumlah 23 orang Jepang dan 20 Orang Indonesia. Ketuanya Ir. Soekarno. Tugasnya member masukan dan pertimbangan pemerintah Jepang dalam mengambil keputusan.

E. PERLAWANAN TERHADAP JEPANG

Perlawanan yang dikobarkan oleh rakyat, antara lain sebagai berikut :

  1. Perlawanan di Aceh yang terjadi di desa Cot Pileng, dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil pada tangal 10 Novenber 1942. Perlawanan itu terjadi karena Jepang bertindak sewenag-wenang.
  2. Perlawanan di Aron Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 26 Juli 1942.
  3. Perlawanan di Sukamarah (Singaparma) Jawa Barat dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa pada tanggal 25 Februari 1944. Perlawanan ini terjadi karena K.H. Zainal Mustafa menolak sikap Seikerei, yaitu penghormatan kepada kaisar Jepang (yang dianggap dewa) dengan cara menghadap timur laut (Tokyo) dan membungkukan badan dalam-dalam.
  4. Perlawanan di desa Cidempet, Loh Bener (30 Juli 1944) oleh H. Madriyas, H. Krtiwa dan Kiaai Srengseng.
  5. Perlawanan di Pntianak, Kalimantan Barat pada tanggal 16 Oktober 1943 yang dipimpin oleh Utin Katimah.
  6. Perlawanan rakyat diIrian Jaya (Papua) dipimpin oleh L. Rumkoren dan Silas Papare.
  7. Perlawanan di Unra Awangpore, Bone, Sulawesi Selatan
Pelawanan yang dikobarkan oleh tentara Peta, antara lain sebagai berikut :

  1. Perlawanan di Aceh (1944), dipimpin oleh perwira Giguyun (PETA) yang bernama Teuku Hamid.
  2. Perlawanan di Gumilir, Cilacap (30 Juni 1945) dipimpin oleh Khusaeri.
  3. Perlawanan di Blitar dipimpin oleh Supriyadi, Muradi, Suparyono, Sunarto, Sudarmo, Dr. Ismail dan Halim Mangkudijaya pada tanggal 14 Februari 1945. Perlawanan di Blitar ini merupakan perlawanan terbesar yang terjadi pada masa pendudukan Jepang, sehina tanga\gal 14 Februari di jadikan sebagai hari PETA.

Post a Comment

0 Comments

Ad Code

Responsive Advertisement