Sebagai seorang muslim hendaknya kita selalu terikat dengan kehidupan akhirat, karena akhirat itu lebih baik daripada dunia, maka kita harus berusaha untuk bersikap zuhud terhadap dunia, yaitu dengan meletakkan dunia di tangan bukan didalam hati kita.
Sebagaimana Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan:
الدنيا كالظل لو لاحقتها تهرب منك و لو اعطيتها ظهرك تلاحقك.
“Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.”
Sabda nabi shallallahu alaihi wasallam berikut ini:
مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ
“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayaannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
ارتحلت الدنيا مدبرة ، وارتحلت الآخرة مقبلة ، ولكل واحدة منهما بنون ، فكونوا من أبناء الآخرة ، ولا تكونوا من أبناء الدنيا ، فإن اليوم عمل ولا حساب ، وغدا حساب ولا عمل .
Dunia berjalan dengan berlalu, akhirat berjalan dengan menyambut, sedang masing-masing dari keduanya memiliki anak-anak, maka jadilah olehmu termasuk anak-anak akhirat dan janganlah olehmu menjadi termasuk anak-anak dunia, sebab hari ini adalah hari beramal bukan hari hisab, sedangkan esok adalah hari hisab bukan hari beramal.
Shahih Al-bukhari (5/2359)
Semoga Artikel ini bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, karena sebaik-baik bekal adalah Takwa kepada Allah.
0 Comments